Kota, Kudus – Kasus yang dialami Bupati Tamzil dan 8 orang pejabat Pemkab Kudus sangat disayangkan oleh warga setempat. Khususnya di lingkungan Setda, Humas Pemkab Kudus mengaku prihatin atas kasus dugaan suap seperti yang sudah diberitakan.
Seperti diketahui Bupati Kudus dan delapan pejabat telah digiring KPK atas dugaan kasus suap jual beli jabatan pada Jumat sore (26/7).
Fahri selaku Humas Pemkab Kudus mengaku prihatin dan tidak menyangka mendengar hal tersebut. Sebab sebelum kantor bupati dan staf-stafnya di kunjungi oleh KPK. Orang nomor satu di Kudus tersebut ada agenda salatt Jumat dan Pisah Sambut Kejaksaan Negeri.
“Setauku kemarin ada agenda salat Jumat di Kaliwungu, kita Tim Dokumentasi standby di sana jebul bapake gak datang karena ada kejadian kemarin. Ya kita tentunya kaget. Dua agenda enggak dihadiri Bapak, salat Jumat dan Pisah Sambut Kajari Kudus,” jelasnya saat dihubungi Mitrapost.com pada, Sabtu (27/7).
Lanjut ia menjelaskan bahwa ini adalah takdir yang harus dilalui oleh Pak Tamzil, dan apapun hasilnya dari KPK nanti bisa menjadi kebaikan semua masyarakat Kudus.
“Semua ini adalah cobaan dan garis takdir yang harus dilalui oleh Pak K1 (Bupati Kudus) dan jajaranya yang diamankan. Semoga diberikan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalaninya. Semoga diberikan kekuatan untuk dapat melalui cobaan dalam periode kepemimpinannya ini. Semoga mendapatkan yang terbaik sebagai jalan keluar dari masalah kemarin,” ungkap Fahri.
Baca juga: Suap Jual Beli Jabatan, Status Hukum Bupati Kudus Akan Ditetapkan dalam Konferesi Pers
Ia mengimbau kepada keluarga Pak Tamzil supaya sabar dan kuat dalam menghadapi omongan negatif orang pada Pak Tamzil. Sebab kebiasaan masyarakat adalah mem-bully orang yang sudah ter-bully.
“Buat keluarga Pak Bupati, semoga dikuatkan dalam menghadapi permasalahan itu dan diberikan kesabaran utamanya kepada Bu rina tamzil,” ujarnya.
Sementara tanggapan dari warga Kudus, Nurul Latifah, warga Desa Ngemplak, Undaan berharap semuanya dapat ditegakkan dengan fakta. Sehingga penegak hukum jalannya tidak miring. Sehingga Kota Kudus bebas dari perdagangan jabatan.
“Aku mikir semoga diproses sesuai kebenaran yang terjadi, dan kudus aman dari jual beli jabatan,” pungkasnya. (*)
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.