Pati, Mitrapost.com – Kabupaten Pati saat ini memiliki risiko penularan virus corona yang tinggi. Menurut berbagai kalangan hal ini terjadi karena berbagai faktor. Faktor itu di antaranya minimnya tes usap atau tes swab dan kurangnya disiplin masyarakat.
Tes swab di Pati dari bulan Maret hingga akhir bulan Agustus mencapai 3,5 ribu. Padahal WHO sendiri menetapkan standar minimal 1 tes swab per seribu penduduk setiap pekannya.
“Memang WHO menegaskan standar tracing itu minimal 1 per 1000 penduduk, jadi kalau ada 1,2 juta warga Pati (data 2018) maka minimal 1200 tes swab per pekan. Jadi akan ketahuan daerah-daerah mana yang menjadi klaster penyebaran Covid-19,” ujar anggota DPRD Kabupaten Pati Narso kepada Mitrapost.com, Jumat (11/9/2020).
Baca juga: Risiko Penularan Covid-19 di Pati Tinggi, Tes Swab Masih Jauh Standar WHO
Karena masih jauh dibawah standar WHO ini, orang yang positif mengidap virus corona dengan status orang tanpa gejala (OTG) tidak terdeteksi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Pati.