Mitrapost.com – Pandemi Covid-19 mampu mengubah tatanan hidup baru di kalangan masyarakat. Banyak aktivitas tatap muka yang dialihkan secara virtual membuat banyak orang ketergantungan dengan platform digital. Tak mustahil jika hal ini memancing maraknya kejahatan bermodus rekayasa sosial atau manipulasi psikologis.
Melansir, detikINET, menurut peneliti dari Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Seno Hartono, Manipulasi psikologis bukan hal yang baru, Sebelum pandemi pun banyak dilakukan. Tapi di saat pandemi, terjadi lonjakan luar biasa penggunaan platform online sehingga frekuensi kejahatan pun meningkat.
Baca juga: 5 Inovasi Teknologi yang Bisa Kamu Gunakan Agar Tetap Sehat Selama PSBB
Orang-orang yang mudah dieksploitasi dengan modus ini adalah mereka yang kurang kritis, lengah, tidak cek dan ricek sesuatu, dan tidak punya pemahaman tentang keamanan.
Inilah 5 jenis social engineering yang patut diwaspadai utamanya saat pendemi.
- Phising
Kejahatan ini kerap menyasar layanan streaming berbayar, perbankan, e-commerce, dan UMKM. Penipuan lewat phising berkedok transfer perbankan, pembobolan data pengguna e-commerce, atau penipuan layanan streaming berbayar dengan iming-iming gratis.