Pati, Mitrapost.com – Pertanian menjadi sektor penunjang ketahanan pangan di negeri ini. Namun, musim kemarau membayangi para petani desa akan gagal panen yang berdampak kerugian bagi mereka.
Salah satunya yang menimpa Prapti, petani bawang merah asal Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati ini merasa ongkos bertani di musim panas melambung tinggi. Sedangkan harga jualnya ketika panen justru turun drastis.
Baca juga: Dewan Pati Berharap Mesin EDC Diaktifkan, Agar Kartu Tani Bisa Segera Digunakan
Pada musim penghujan ladang seluas 1/3 hektar cukup dengan modal Rp 20 juta dengan penghasilan Rp 100 juta. Sedangkan apabila musim panas, ia hanya bisa mendapatkan Rp 35 hingga Rp 45 juta dari ladang garapannya tersebut.
Menurutnya hal ini terjadi karena harga bawang merah ketika panen hanya berkisar Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per kilonya. Sedangkan harga ketika musim penghujan harganya melambung tinggi hingga Rp30 ribu per kilonya.
Baca juga: Hari Tani Nasional, Dewan Pati Berharap Petani Bisa Sejahtera