Ini Alasan Biaya Tanam Bawang Merah di Musim Kemarau Lebih Mahal

Pati, Mitrapost.com Petani bawang merah di Kabupaten Pati mengungkapkan biaya tanam di musim kemarau mengalami kenaikan dibandingkan musim penghujan.

Padahal harga jual di musim penghujan jauh lebih tinggi dibandingkan harga jual di musim kemarau. Hal ini mengakibatkan omzet petani bawang mengalami penurunan.

“Kalau musim panas gini biaya bertani bawang merah tinggi,” ujar Tiyo, petani bawang merah dari Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengungkapkan alasan mengapa biaya tanam di musim kemarau lebih tinggi dari pada musim penghujan.

Baca juga: Keluhan Petani Bawang Pati : Ongkos Naik, Harga Jual Turun

Anggota DPRD Kabupaten Pati Narso mengatakan risiko menanam di musim kemarau mahal karena kebanyakan lahan di Kabupaten Pati adalah lahan tadah hujan yang mengandalkan curah hujan.

Baca Juga :   Virus Corona Disinyalir Bermutasi, Dewan Pati Imbau Gugus Tugas Prioritaskan Tim Medis

“Jadi memang resiko musim tanam kedua biaya di lahan tadah hujan memang lebih mahal. Karena seperti kita ketahui mayoritas lahan pertanian kita tadah hujan. Termasuk petani tadi di Langgenharjo itu tadah hujan,” kata politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati