Minimnya Sosialisasi Menjadi Kendala Distribusi Pupuk Subsidi

Rembang, Mitrapost.com Sejauh ini para petani Rembang masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi pada musim tanam. Pasalnya secara teknis dan implementasi pembagiannya sampai masih belum mencapai 100 persen.

Hal ini disampaikan oleh Dewan Pimpinan Kabupaten Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Rembang Muhammad Nuril Anwar pada Rabu (6/1/21).

Nuril mengungkapkan kesulitan petani mendapatkan pupuk bukan berarti kesalahan pemerintah sepenuhnya. Menurutnya pemerintah telah berpihak pada petani dalam memperoleh pupuk subsidi. Yaitu dengan membuat kebijakan kartu tani yang secara fungsional hanya diperuntukkan oleh petani-petani menengah kebawah.

Baca juga: Rembang Peroleh Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi 500 Ton

Kartu tani diberikan kepada petani dengan kepemilikan lahan maksimal memiliki 2 hektar lahan saja. Hanya saja teknis dan implementasinya yang belum berjalan maksimal.

Baca Juga :   2021-2026, Rembang Akan Fokus Pada Industri Pengolahan

“Di sini letak kurang baiknya teknis yang terjadi di lapangan. Petani pemilik kartu tani pada beberapa daerah ada yang tidak bisa membeli pupuk subsidi sesuai dengan kuota atau kebutuhan yang semestinya atau yang biasa mereka lakukan sebelumnya. Begitu sebaliknya, petani yang tidak memiliki kartu tani dapat membeli pupuk subsidi,” terang Nuril.

Sedangkan biang keladi dari permasalahan tersebut adalah kurangnya sosialisasi. Terutama seperti sosialisasi dari gabungan kelompok tani dan kelompok tani kepada para petani yang ada pada wilayahnya kurang maksimal. Selain itu kepemilikan kartu tani harus petani yang tergabung dalam kelompok tani.

Baca juga:Alokasi Pupuk Subsidi Rembang hanya Terpenuhi 70 Persen