Pati Dilanda Banjir, Relawan Diimbau Beli Sembako di Pasar

Pati, Mitrapost.com Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan bantuan untuk meringankan beban korban banjir yang melanda di enam kecamatan di Kabupaten Pati.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi B DPRD Pati, Narso, pada Senin (15/2/2021). Namun ia mengimbau juga agar warga, yang khususnya tidak terdampak banjir, ikut membantu mengaktifkan roda ekonomi di masyarakat.

Ia berharap dengan bakti sosial para relawan tetap memperhatikan perputaran ekonomi agar para pedagang juga merasakan keuntungan di masa yang semakin sulit ini.

“Menjadi semangat teman-teman relawan yang turun ke daerah bencana, mustinya uang dari daerah yang tidak terdampak bencana ke daerah yang terkena bencana untuk dibelikan di pasar paling terdekat daerah bencana,” ujar Narso yang juga Ketua Fraksi NKRI di Pati, Senin (15/2/2021).

Baca juga: Update Banjir di Pati: 43 Desa Tergenang, 12.548 Warga Jadi Korban

Parahnya bencana banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Pati mengundang keprihatinan berbagai pihak dengan memberikan bantuan berupa sembako hingga obat-obatan ke daerah terdampak banjir.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso mengapresiasi seluruh lapisan masyarakat yang telah membantu korban terdampak bencana banjir.

Sebelumnya, Narso Bersama bersama DPD PKS juga telah membagikan bantuan kepada korban banjir pada Minggu (7/2/2021) kemarin.

Narso mengatakan, tidak masalah jika para pedagang menjual sembako agak mahal, yang terpenting di masa pandemi dan bencana banjir ini perputaran ekonomi di segala lini bisa berputar.

“Teman-teman relawan yang biasa turun ke bawah pasti mengetahui etika seperti ini. Meskipun di lokasi bencana lebih mahal tapi paling tidak ini bisa menggerakan roda perekonomian masyarakat,” kata Narso.

Baca juga: Persit Pati Salurkan Bantuan Korban Banjir di Desa Kosekan

Untuk diketahui sejak dua kali kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, gerakan Jateng di Rumah Saja, hingga kebijakan PPKM mikro membuat permintaan sembako di pasar menurun drastis.

Pasalnya pada saat diberlakukan kebijakan-kebijakan tersebut sejumlah rumah makan dituntut untuk tutup lebih awal. Ditambah dengan adanya bencana banjir, kemampuan warga desa untuk berbelanja juga menurun. (Adv)

Baca juga: Banjir Tenggelamkan 5.964 Hektare Sawah, Petani Pati Rugi Rp12 Miliar

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa