Manfaatkan Pekarangan Jadi Lahan Bernilai Ekonomi

Pati, Mitrapost.com – Sekumpulan ibu-ibu di Desa Koripandriyo Kecamatan Gabus Kabupaten Pati yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Karya Bersama, berhasil menyulap pekarangan rumah menjadi lahan produktif bernilai ekonomi.

Didukung penuh oleh Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, komunitas ini telah mampu memproduksi berbagai produk pertanian yang inovatif.

KWT Karya Bersama berdiri pada Bulan Agustus 2020 lalu. Hingga kini komunitas tersebut telah memiliki 24 orang anggota yang terdiri dari ibu-ibu warga Desa Koripandriyo sendiri.

Baca juga: Dispertan Pati Dukung Kelompok Tani di Gabus Kembangkan Pertanian Organik

Tri Murtini selaku ketua KWT Karya Bersama mengatakan, latar belakang dibentuknya komunitas ini adalah dalam rangka menunjang ketahanan pangan keluarga dengan berkegiatan yang inovatif.

Baca Juga :   Dispertan Kirim 43 Peserta Ikuti Pelatihan Penyegaran di Lampung

“Ini kita baru tujuh bulanan Mas, sebenarnya untuk mengumpulkan ibu-ibu supaya lebih produktif, bukannya kita hanya menjadi istri petani atau bekerja sebagai petani saja, mendapatkan kegiatan dari Penyuluh Pertanian kecamatan kan bermanfaat bagi ibu-ibu,” katanya saat diwawancarai Mitrapost.com, Rabu (24/2/2021).

Eni Prasetyowati selaku Koordinator BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kacamatan Gabus menambahi, sebulan sekali Dispertan Pati rutin mengadakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan anggota komunitas.

Baca juga: UMKM Kopi Kemasan Alami Penurunan Omset 40 Persen, Dispertan Beri Solusi

Pihak Dispertan juga memberikan support berupa alokasi bantuan bernih benih sayur dan bunga, pelatihan bercocok tanam di pekarangan, hingga pelatihan mengolah berbagai komoditas pertanian menjadi produk yang dapat dijual ke pasaran.

Baca Juga :   Bupati Pati Haryanto Nilai PPKM Darurat Sudah Tuai Hasil Positif

Secara Spesifik, Dispertan Pati memberikan program pelatihan dan pendampingan diantaranya budidaya ikan dalam ember atau disingkat Budikdamber lele, kegiatan ini selain menunjang ketahanan pangan juga mengenalkan alternatif cara membudidaya lele yang lebih sederhana.

“Kita diajari budikdamber memanfaatkan lahan yang sempit, dengan budidaya ikan. Sudah 4 bulan satu kali panen setiap ember 80 liter 50 bibit lele,” kata tri Murtini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati