Relokasi Pasar Rembang Masuk Verifikasi, Paguyuban Pedagang Tak Sepakat

Rembang, Mitrapost.com Bupati Kabupaten Rembang Abdul Hafidz mengatakan rencana pemindahan Pasar Kota Rembang ke lokasi baru sampai sejauh ini masuk dalam verifikasi oleh pihak Kementerian PUPR

“Lima hari yang lalu tim Kementerian sudah datang, memang masih ada yang perlu disempurnakan dan ada catatan yaitu akses jalan harus dilebarkan,” katanya, Kamis (18/3/2021).

Hafidz menjelaskan bahwa pelebaran akses jalan sudah dipersiapkan, nantinya rencana lokasi akses jalan yang akan dilebarkan sampai di Desa Ketanggi dan Desa Pulo.

“Di sana kan tanah kosongnya masih luas, sehingga pengembangan kota akan muncul di lokasi itu nantinya,” bebernya.

Baca juga: Retribusi Naik, Pedagang di Pasar Rembang Keberatan

Hafidz menambahkan saat ini, para pedagang mengaku siap dipindahkan ke lokasi baru, asalkan tidak dipungut biaya apapun.

“Ini sudah kami pastikan gratis, rencananya pembangunan pasar Rembang di lokasi baru ini bisa menampung semua pedagang. Total pedagang di pasar Rembang berjumlah 1.600 dan rencana yang akan kita bangun berjumlah 2.160 lapak yang terdiri dari kios, los dan lesehan,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Rembang (PPPR), Ahmad Rifan, menyebut mayoritas pedagang pasar Rembang sudah menghendaki dan menyepakati untuk pindah sementara jika pasar Rembang tetap dibangun di lokasi saat ini.

“Pedagang pasar Rembang tidak menghendaki dan tidak sepakat dengan rencana Pemkab Rembang terkait pemindahan pasar kota Rembang ke lokasi baru yakni di lokasi eks pasar kambing, Desa Sumberjo. Sebab, lokasi pasar saat ini sudah berada di lokasi yang strategis,” ucapnya.

Penolakan pemindahan lokasi pasar ini, sambung Rifan, mendapat banyak dukungan dari para pemuka agama ternama di Kabupaten Rembang. Sebab, mereka masih menginginkan pembangunan pasar Rembang tetap berada di lokasi saat ini.

“Karena berdasarkan nilai-nilai kesejarahan, lokasi pasar Rembang saat ini menyimpan banyak nilai historis yang tidak bisa kita hilangkan,” terangnya.

Baca juga: Kembangkan Pusat Perbelanjaan, Pasar Kota Rembang Akan Direlokasi

Terkait kemacetan lalu lintas di lokasi pasar Rembang, pihaknya menilai karena kurangnya sinergitas OPD lintas sektoral di Kabupaten Rembang.

“Misalkan Dishub, Satpol PP, Dindagkop, Bina Pasar dan pengelola pasar termasuk paguyuban pedagang pasar bisa bekerja sama untuk selalu mengedukasi dan moda transportasi terpadu di pasar Rembang dijalankan. Maka kemacetan lalu lintas bisa diurai dan kedepan bisa menjadi lebih baik,” imbuhnya.

Rifan berharap rencana Pemkab Rembang terkait pembangunan dan pemindahan pasar kota Rembang ke lokasi baru bisa dikaji ulang. Pihaknya juga berharap pembangunan pasar Rembang tetap dilaksanakan pada lokasi saat ini.

“Karena lahan seluas 1,6 hektare yang lokasinya sangat strategis tersebut jika dibangun menjadi pasar semi modern, bisa dipastikan kedepan menjadi ikon destinasi arsitektur kota Rembang,” bebernya. (*)

Baca juga: Relokasi Pasar Rembang, Pedagang Tak Ditarik Biaya 

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS