Angka Pernikahan Dini di Jateng Mencapai 4.618 Kasus

Semarang, Mitrapost.com Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai program “Jokawin Bocah” memiliki peranan penting dalam menekan pernikahan dini.

Keberhasilan program ini penting karena akan membantu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengatasi persoalan angka kematian ibu dan bayi, serta kasus stunting.

Imbauan tersebut disampaikan Ganjar saat memberi pengarahan dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan Provinsi Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2023 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022, Rabu (14/04/2021) di Gradhika Bhakti Praja.

Ganjar menjelaskan, resiko melahirkan di usia dini cukup tinggi, karena rata-rata remaja putri berpotensi mengalami anemia.

“Kalau SDM kita dibangun, sebelum menikah (sudah) disiapkan, dan saat hamil diperiksa terus menerus, maka potensi AKI dan Akabanya bisa kita turunkan. Termasuk stunting. (Kasus ini) Jateng masih tinggi. Ini masih jadi perhatian kita,” bebernya.