Pati, Mitrapost.com – Petani garam di kabupaten Pati terpaksa menunda produksi garam, lantaran curah hujan yang masih tinggi, meski memasuki musim kemarau. Dalam keadaan normal, harusnya sejak bulan Mei lalu petani garam sudah mulai memproduksi.
Hal ini disampaikan oleh Tasman, Koordinator Penyuluh Kelautan pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pati.
Ia mengatakan, hujan yang turun memang tidak begitu deras, meski begitu air hujan bisa mencairkan garam yang belum sempat dipanen. Kondisi in,i membuat petani garam menunda produksi.
Baca Juga: MUI Pati Perbolehkan Teknis Pemakaman Jenazah Covid-19 Secara Fleksibel
“Ini belum bisa produksi. Buat garam itu kan waktu paling nggak tiga minggu untuk persiapan. Di minggu kedua kalau ada hujan ya tidak bisa,” kata Tasman kepada Mitrapost.com, Senin (28/6/21).
“Harusnya Mei sudah mulai persiapan produksi garam sedikit-sedikit dan Juli harusnya sudah ada yang panen. Nanti paling produksi September, Oktober paling tidak Agustus semoga bisa mulai panen,” imbuhnya.