Gus Yahya : NU Tak Boleh Jadi Pihak Di Sengketa Politik Nasional

Jakarta, Mitrapost.com – Menurut Katib Aam NU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Nahdatul Ulama (NU) punya potensi dan telah puluhan tahun berpengalaman sebagai penyangga keutuhan NKRI. Oleh sebab itu, menurut pengasuh Pondok Pesantren (ponpes) Raudhatut Tholibin, Rembang itu, NU tidak boleh menjadi pihak di dalam sengketa politik agar fungsi sebagai penyangga keutuhan energi bisa efektif.

“Tanpa itu, NU tak akan bisa lagi menengahi. Karena itu saya tidak ingin ada pola capres atau cawapres dari PBNU, supaya NU tidak menjadi pihak bila terjadi persoalan,” ungkap Gus Yahya.

Ia menegaskan bahwa dirinya tak punya obsesi menjadi Presiden. Apabila ingin menjadi calon presiden sekalipun ia merasa tak perlu menjadi pengurus apalagi Ketua Umum PBNU. Sebab dirinya tahu bagaimana cara mengkapitalisasi manuver untuk mendapat perhatian publik.

Baca Juga :   Beberapa Anggota Dewan Pati Ikuti Sarasehan, Bu Ning: NU Ndak Hanya Hijau Saja

Ia bahkan akan menerapkan kebijakan agar Ketua Umum PBNU ke depan tidak ikut terlibat dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden. Hal ini agar ke depan NU dapat kembali berperan sebagai penyangga sistem bagi keutuhan NKRI.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati