Yogyakarta, Mitrapost.com – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atau lebih dikenal dengan sebutan Jogja memiliki keistimewaan tersendiri bagi setiap orang yang mengunjunginya. Bahkan kata ‘istimewa’ secara resmi tercantum pada nama provinsi tersebut.
Sosial budaya, wisata, kuliner, ekonomi dan keunikan lainnya seolah menjadi daya tarik ketika mendengar nama Kota Budaya itu. Selain itu, Jogja juga mendapat julukan familiar dengan sebutan Kota Pelajar karena banyaknya institusi pendidikan di kota kelahiran Presiden RI ke-2 Soeharto itu.
Namun, di balik keistimewaan Jogja tersimpan sisi kelam tersendiri. Sisi kelamnya Jogja tergambar dari maraknya aksi kekerasan jalanan atau biasa disebut klithih.
Klithih di Yogyakarta menjadi sorotan publik. Aksi yang biasa dilakukan oleh remaja usia SMP maupun SMA itu diketahui sudah lama terjadi dan sangat meresahkan masyarakat.
Menurut sosiolog kriminal Universitas Gadjah Mada (UGM) Suprapto, awal mula adanya klithih sebenarnya memiliki makna positif. Karena dalam bahasa Jawa, ‘klitih’ memiliki arti kegiatan di luar rumah untuk mengisi waktu luang.