Pati, Mitrapost.com – Sejumlah petani di kawasan Tambakromo mengeluhkan Kelangkaan pasokan pupuk subsidi.
Dari beberapa laporan di lapangan, sejumlah petani mengaku harus melakukan pembelian ke pupuk non subsidi dengan harga yang lebih mahal.
Salah satu petani, Suparlin (62) mengatakan, jika belum bisa mengakses pupuk subsidi. Mengantisipasi hal itu, untuk sementara waktu Ia menggunakan pupuk organik dari kotoran dan urin hewan sapi.
“Durung entok urea mas, sakiki nganggo kotoran karo uyoh sapi disek,” katanya menggunakan Bahasa Jawa.
Selain Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Tambakromo, Miftahuniam juga mengiyakan pernyataan tersebut.
Pihaknya menyampaikan, selama Masa Tanam (MT-1) yang menjadi keluhan masyarakat selain perihal cuaca adalah masalah kelangkaan pupuk subsidi.
“Kendala mereka juga terkait kelangkaan pupuk. Kuotanya tidak penuh jadi terbatas pupuknya. Beberapa dari mereka masih pakai organik kotoran hewan (POG) dan Urin (POC),” ujar Miftahuniam saat dikonfirmasi melalui telepon oleh tim mitrapost.com pada Rabu, (23/2).