Rembang, Mitrapost.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang mengungkapkan bahwa penggunaan vaksin Covid-19 jenis Sinovac tidak lagi diberikan untuk masyarakat umum, lansia, serta komorbid, atau orang dengan penyakit bawaan.
Pasalnya vaksin jenis ini, akan disalurkan untuk anak-anak usia 6-11 tahun. dr.Ali Syofi’i selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang mengatakan, saat ini pihaknya tengah memaksimalkan vaksinasi untuk semua kalangan.
“Sekarang ini sudah ada surat edaran dari Kementerian bahwa vaksin jenis Sinovac ini hanya diperuntukkan untuk anak, sementara untuk masyarakat umum memakai vaksin non-Sinovac,” ungkapnya beberapa waktu lalu saat ditemui di kantornya.
dr.Ali menambahkan, saat ini Kabupaten Rembang tengah menyediakan vaksin dengan jenis Astrazeneca dan Moderna untuk masyarakat umum, baik dosis pertama, kedua, dan booster atau dosis ketiga.
Sementara itu, ketersediaan Vaksin di kabupaten Rembang dinilai sangat aman, sehingga bagi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi agar bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
Capaian vaksinasi di Kabupaten Rembang untuk dosis pertama, sebanyak lebih dari 87% masyarakat yang telah tervaksin, kemudian untuk lansia 70,62%. Dosis kedua, sebagian besar masyarakat juga sudah mendapatkan jatah vaksinnya. Sementara itu, untuk dosis ketiga justru masih banyak masyarakat yang masih enggan mengikuti vaksinasi lagi.
Meskipun untuk vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah mencapai lebih dari target nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden RI melalui Kementerian Kesehatan, akan tetapi Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang masih terus menggalakkan vaksinasi.
dr.Ali mengatakan, pihaknya akan mengejar target vaksinasi mendekati 100%. Hal itu diupayakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dengan berbagai cara.
Kini petugas kesehatan mulai mendatangi rumah warga untuk melakukan vaksinasi khususnya bagi masyarakat yang belum sama sekali mendapatkan suntikan vaksin. Metode door to door ini dilakukan dari pagi hingga malam hari.
“Kalau untuk 100% ada kemungkinan tidak bisa karena masyarakat mungkin ada yang merantau dan vaksin di tempat perantauan, tapi kami upayakan untuk mendekati itu,” tandasnya. (*)