Batang, Mitrapost.com – Sebagai upaya untuk memudahkan berjalannya proses penerimaan peserta didik baru (PPDB), sekolah di kabupaten Batang membantu para calon peserta didik (CPD) teraktivasi.
Berdasarkan data yang ada, terdapat lebih dari 200 akun dari para CPD yang teraktivasi setiap harinya. Proses ini akan berlangsung hingga 28 Juni 2022 mendatang.
Kepala SMKN 1 Batang Catur Puji Raharjo mengatakan, seluruh aplikasi telah disiapkan oleh pihak Disdikbud Provinsi Jawa Tengah.
Kemudian, pihak sekolah akan membantu CPD jika mengalami kendala dalam proses pengajuan akun untuk pendaftaran nantinya.
Saat proses berlangsung pun, masih ditemui banyak pihak dari pendaftar yang merasa bingung, baik itu dari peoses pengajuan maupun aktivasi akun.
“Dan ternyata banyak yang bingung, jadi kami bantu mulai proses pengajuan akun, aktivasi akun dan verifikasi data. Proses pendaftaran baru dibuka mulai 29 Juni-1 Juli 2022 hingga pencetakan bukti pendaftaran,” katanya, saat ditemui di SMKN 1 Kabupaten Batang, Rabu (22/6/2022).
Tercatat jumlah pembuat akun pada hari pertama mencapai 233, hari kedua 200 CPD. Sedangkan pada hari ketiga, per tanggal 22 Juni 2022, hanya dibatasi sebanyak 150 CPD.
“Hari ini kami batasi 150 CPD karena para guru yang bertugas sebagai panitia PPDB, harus mengikuti Computer Assisted Tes (CAT),” jelasnya.
Ia memperkirakan jumlah peserta didik baru yang akan masuk mencapai 800 anak.
Ketua Panitia PPDB Nurudin Fajar menyampaikan, selama tiga hari berturut-turut antusiasme CPD yang datang langsung ke sekolah sangat tinggi.
“Walaupun sempat mengular tapi kami menyiapkan beberapa ruang tunggu dengan tetap menerapkan prokes, jadi tidak menimbulkan kerumunan,” terangnya.
Tambahnya, terdapat pembatasan jumlah CPD yang mengajukan akun. Hal ini dikarenakan, jumlah petugas yang terbatas saat melakukan verifikasi data.
Beberapa kendala pun sempat terjadi, dalam pendaftaran sudah disebutkan bahwa Kartu Keluarga (KK) yang dicantumkan minimal satu tahun.
“Tapi sebagian dari mereka masih ada yang membawa KK baru yang belum satu tahun. Maka secara otomatis akan tertolak,” ungkapnya.
Salah satu orang tua murid, Sujono dari Kecamatan Tulis mengatakan, lebih memilih datang langsung ke sekolah. Selain agar dibantu dalam proses pengajuan akun, juga supaya putrinya mengetahui kondisi lingkungan sekolah.
“Tadi sama anak, saya datang jam 7 pagi karena harus mengambil nomor antrean. Alhamdulillah dapat nomor 38,” ujar dia. (*)
Redaksi Mitrapost.com