Petani Tebu Mengeluh Tak Bisa Tutupi Biaya Tanam Hingga Panen

Pati, Mitrapost.com – Petani tebu di wilayah Mitra Pabrik Gula Trangkil yang memiliki luas lahan sekitar 15 hektar dengan lokasi antara Desa Pagerharjo, Jetak, Tlogoharum dan Asempapan mengeluh tak bisa menutup biaya mulai dari tanam tebu hingga akhir panen.

Hal ini diungkapkan oleh Tri Yulianto Selalu Kasi Tanaman Semusim Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati. Sedangkan panen tebu ini dimulai dari awal musim giling pertama, yakni sekitar bulan Mei hingga akhir September kemarin.

“Kalau panen hanya satu musim giling itu sekitar 1 tahun mbak. Terkecuali untuk pembibitan itu 3 tahun. Jadi 1 kali bibit untuk 2 kali panen,” ucapnya saat ditemui dikantor oleh tim Mitrapost.com.

Baca Juga :   Panen Melon Kedua Menjadi Obat Gagal Panen Pertama

Sementara itu, petani tebu Haryono (49) ketika ditanya bagaimana harapannya terhadap suasana panen tebu, ia justru mengeluhkan mengenai harga gula. Pasalnya, harga tebu bergantung pada harga jual gula. Sedangkan harga gula dari pabrik untuk saat ini Rp 11.500 per kg. Harga tersebut jauh dari apa yang diharapkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati