Pemerintah Dorong Penjualan SBN Ritel Rp169 Triliun

Mitrapost.com Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel pada tahun ini sebesar Rp140-169 triliun.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan bahwa target SBN tahun 2024 mengalami peningkatan daripada tahun 2023.

“(Penerbitan SBN ritel) tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2022 yang sekitar Rp107 triliun. Atau sekitar 38-39 persen peningkatannya di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022. Makanya di tahun 2024 ini, kami targetnya bisa naik antara Rp140-160 triliun,” kata Deni dikutip Antara di Jakarta, Jumat (16/2).

Kemudian, pemerintah menerbitkan total tujuh SBN ritel yang terdiri dari dua seri Obligasi Negara Ritel (ORI), yakni satu seri Savings Bond Ritel (SBR), dua sukuk tabungan, dan dua sukuk ritel.

“Rencananya setelah ORI025, kami akan menerbitkan sukuk ritel. Mungkin di awal Maret, kami akan mulai menawarkan yang sukuk ritel,” ujar Deni.

SUN ritel pertama yang ditawarkan masyarakat adalah ORI025 dari total tiga seri SUN ritel.

Lebih lanjut, Deni mengungkan bahwa berdasarkan data yang dikantongi Kemenkeu, penjualan ORI seri 025 menembus angka Rp10,87 triliun per Kamis (15/2/2024) sejak penawaran dibuka pada Senin (20/1/2024).

Kemudian, Investor ORI025 tenor 3 tahun (ORI025T3) memimpin jumlah pemesanan yang mencapai 28.949 investor dengan nilai Rp8,629 triliun. Sementara itu, ORI025 dengan tenor 6 tahun (ORI025T6) dihimpun dari 8.422 investor dengan jumlah nilai Rp2,27 triliun.

Deni menjelaskan bahwa pemerintah menawarkan imbal hasil tetap atau kupon sebanyak 6,25% pertahun untuk ORI025T3 dan ORI025T6 memiliki kupon sebesar 6,40% per tahun.

“Sebetulnya buat investor ini kesempatan, mumpung sekarang (suku bunga) masih tinggi. Untuk ORI025 yang T3 bisa di 6,25 persen, yang T6 di 6,4 persen. Ini sebuah kesempatan untuk bisa mengunci imbal hasil di level yang masih tinggi, sebelum nanti untuk yang SBN ritel berikutnya kemungkinan sudah sedikit menurun,” terangnya.