Pati, Mitrapost.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Hj Maesaroh mengimbau agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat saling berkoordinasi untuk menangani masalah banjir.
Banjir yang terjadi di wilayah Jakenan beberapa waktu lalu, menurut Maesaroh harus dientaskan.
Perempuan yang duduk di Komisi D tersebut mengatakan dinas dianggap sendiri-sendiri ketika merespon adanyan bencana.
“Banjir inikan memang tidak seperti biasanya ya mas, artinya bukan banjir bandang, dan penanganan ini juga masih perlu terkoordinir. Selama inikan masih sendiri-sendiri, BPBD sendiri, Dinkes sendiri, masih seperti itu,” beber Maesaroh.
Perlu diketahui sebelumnya, Kecamatan Jakenan, tepatnya Desa Tondomulyo Kabupaten Pati, Sabtu (16/03/2024) banjir menerjang puluhan rumah warga, sehingga di bulan puasa ini, aktivitas warga tersendat.
Wijiati (43), Warga Desa Tondomulyo menyampaikan bahwa banjir disini memiliki kedalaman yang bervariasi dari mulai 40 sampai 80 centimeter. Sehingga akses kendaraan roda dua dan roda empat mengalami kelumpuhan sepanjang 1 kilometer yang berada di jalan alternatif Pati-Rembang.
“Kira-kira 40 centinan, sebelah sana (dalam) sekitar 80 centimeter,” ujarnya.
Akibat kedalam air 40 sampai 80 centimeter, kegiatan sehari-hari warga tersendat. Dia mengatakan sekarang sudah tidak ada orang yang jualan sayur apalagi ini di bulan puasa.
“Enggeh, untuk keseharian terhambat sekali apalagi ini di bulan puasa,” ujarnya.
“Baku-bakul tidak ada, paling menunggu kiriman dari (siapa) saudara, biasanya begitu,” tambahnya.