Mitrapost.com – Berbanding terbalik dari siksa kubur, manusia yang beriman kepada Allah SWT semasa hidupnya akan mendapatkan nikmat kubur. Setelah kematian, orang-orang yang senantiasa mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya akan memperoleh kebahagiaan dan terbebas dari siksa di alam barzah.
Lantas, bagaimana gambaran nikmat kubur tersebut?
Apa itu nikmat kubur?
Nikmat kubur diperuntukkan bagi orang yang beriman dan bertakwa. Mereka akan mendapatkan kebahagiaan berupa nikmat dari alam kubur jika berhasil menjawab pertanyaan dari para malaikat. Kebahagiaan yang akan diterima orang mukmin diuraikan oleh Rasulullah dalam sabdanya, dilansir dalam buku Ensiklopedia Kiamat.
Dari al-Barra’ ibn ‘Azib, Nabi SAW mengatakan, “Malaikat bertanya kepada seorang mukmin, dan ia menjawabnya dengan baik. Setelah itu, terdengar seruan dari langit, ‘Hamba-Ku benar. Beri dia ranjang dari surga, berikan pakaian dari surga dan bukakanlah pintu menuju surga baginya!’,”
Rasulullah melanjutkan, “Lalu ia diberikan wewangian dari surga, dan dilapangkan kuburnya sejauh pandangan mata. Malaikat mendatanginya dalam bentuk lelaki yang tampan, bajunya bagus, baunya wangi, dan berkata, ‘Bergembiralah dengan kemudahan yang telah kau terima (bergembiralah dengan ridha Allah dan surga yang berisi kenikmatan abadi). Ini adalah hari yang telah dijanjikan untukmu’.”
Selain itu, orang-orang yang mukmin juga akan ditemani dengan amal-amal saleh selama di dunia. Amal saleh tersebut akan datang dalam wujud malaikat dengan wajah penuh kebaikan.
Dalam hadits yang sama, mukmin itu bertanya, “’Siapakah engkau? Wajahmu penuh kebaikan,’ Malaikat yang menyamar itu menjawab, ‘Aku adalah amal salehmu (Demi Allah, yang aku tahu, engkau cepat dalam ketaatan, lambat dalam maksiat. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan!)’,”
Dilansir dari NU Online, Sayid Ahmad bin Zaini Dahlan dalam Fathul Jawadil Mannan ala Faidhir Rahman mengatakan, “Dan orang Islam wajib meyakini kedatangan dua malaikat untuk bertanya kepada anak manusia yang meninggal dunia tentang Tuhan, Rasul, dan agamanya. ‘Allah Tuhanku. Muhammad SAW nabiku. Islam agamaku. Ka‘bah kiblatku. Orang-orang beriman saudaraku’ jawab penghuni kubur. Kemudian, malaikat memerintahkan, ‘Istirahatlah layaknya istirahat pengantin. Di mana hanya orang yang paling dikasihinya yang akan membangunkan pengantin’.”
Sayid Ahmad bin Zaini Dahlan pun mengatakan bahwa kubur orang (mukmin) itu diperluas, dan sebuah lorong yang bersambung dengan surga terbuka. Dari sana berdatangan aroma dan aneka nikmat memenuhi kuburnya hingga tiba masa kebangkitan. (*)
Redaksi Mitrapost.com