3 Perkara yang Mengurangi Pahala Puasa

Mitrapost.com – Puasa tidak hanya tentang menahan diri dari keinginan makan dan minum, namun juga hal-hal yang mengurangi keberkaahan puasa itu sendiri. Ada beberapa perkara yang sebaiknya dihindari umat muslim yang berpuasa agar tidak menyia-nyiakan pahala puasa.

Nabi Muhammad bersabda bahwa ada orang yang berpuasa, tidak makan dan minum, tapi tidak mendapat sesuatu kecuali rasa lapar dan haus, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga,” (HR An-Nasa’i).

Dilansir dari NU Online, terdapat tiga sebab yang mengurangi pahala puasa. Apa saja sabab tersebut? Simak penjelasannya berikut ini!

Berpuasa tapi berbuat dosa

Nabi Muhammad bersabda bahwa lima hal yang dapat menghilangkan pahala puasa adalah membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu.

“Ada lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa, diantaranya adalah membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu,” (HR Ad-Dailami).

Berpuasa untuk sombong

Allah SWT tidak menyukai sifat sombong dan membanggakan diri terhadap ibadahnya, sehingga ia merasa paling suci dan merendahkan umat muslim lainnya. Ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat Luqman ayat 18 yang artinya,

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri,” (QS Luqman: 18).

Berbuka puasa makanan haram

Selain menghilangkan pahala, berbuka dengan makanan haram juga bisa membuat malas beribadah. Keharaman tidak hanya terbatas dari makanan itu sendiri, namun juga cara memperoleh harta untuk mendapat makanan tersebut.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Wahai umat manusia, sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya: ‘Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal salehlah.’ Dan Dia berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian.’ Kemudian beliau SAW menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: ‘Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (dalam kondisi demikian) bagaimana doanya akan dikabulkan’,” (HR Muslim). (*)