Harga Kedelai Impor Melonjak Tinggi, Ini Tanggapan Dewan

Pati, Mitrapost.com Harga kedelai dunia melonjak tinggi sehingga berpengaruh terhadap harga kedelai impor yang merupakan bahan baku tahu dan tempe.

Menurut Warsiti selaku Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu masih tergantung kedelai impor.

“Pasokan kedelai kadang ada masalah ketika ada lonjakan harga kedelai dunia,” ungkapnya kepada Mitrapost.com saat wawancara melalui telepon, Sabtu (3/5/2025).

Sebenarnya potensi kedelai di Kabupaten Pati cukup menjanjikan, namun belum ada perlindungan pada saat panen raya. Oleh karena itu, harga kedelai dari petani lokal akan jatuh.

“Hal itu yang mengakibatkan gairah untuk menanam kedelai di Kabupaten Pati menjadi tidak menjanjikan,” kata politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Warsiti menegaskan kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Kedelai juga jadi sumber pendapatan petani dan mendorong perkembangan industri seperti industri tahu, tempe, kecap dan industri lainnya.

Diketahui, berdasarkan data harga pangan eceran Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu (30/4/2025) pukul 12.56 WIB, harga kedelai biji kering impor nasional mencapai Rp10.790 per kg.

Harga ini naik Rp55 (0,51%) dibanding kemarin. Dalam sepekan terakhir, harga komoditas ini naik Rp49 (0,46%). Adapun dibanding 30 hari sebelumnya, naik Rp180 (1,7%).

Sementara dilihat dari tren harga 3 bulan terakhir, rata-rata harga kedelai biji kering impor nasional naik Rp381 (3,66%). (Adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati