Mitrapost.com – Perusahaan induk dari platform Artificial Intelligence (AI) ChatGPT, OpenAI, dilaporkan mengalami kebocoran data, tepatnya oleh penyedia analitik data pihak ketiga bernama Mixpanel.
Melansir dari Detik, jenis data pengguna yang berhasil berada di tangan hacker, di antaranya termasuk nama, email, lokasi browser pengguna, sistem operasi dan browser, referring website, serta user ID yang terhubung dengan akun Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API).
Lebih dari itu sebagai bentuk dari tindak laku transparansi, OpenAI mengumumkan jika pengguna ChatGPT yang tidak mendaftarkan akun untuk akses platform API secara umum tidak perlu merasa panik.
“Ini bukan kebocoran sistem OpenAI. Tidak ada chat, permintaan API, data penggunaan API, password, kredensial, kunci API, detail pembayaran, atau kartu tanda identitas yang disusupi atau terekspos,” jelas OpenAI dalam tulisan di pengumumannya, dikutip Selasa (02/12/2025).
Mengatasi hal tersebut, OpenAI memulai investigasinya guna mencari seluruh jejak informasi terkait insiden secara menyeluruh. Sebagai langkah pencegahan, pihaknya langsung menghapus Mixpanel dari layanan produksinya.
Selama tidak ada informasi sensitif yang terekspos, OpenAI mengatakan kepada pengguna agar tidak perlu mengatur ulang password hingga membuat kunci API baru. Meski begitu, peringatan akan data yang dipakai guna penyerangan phishing atau rekayasa sosial tetap perlu diwaspadai.
Kemudian, OpenAI juga menyarankan kepada pengguna agar selalu mengaktifkan autentifikasi dua faktor (2FA) dan jangan pernah mengirimkan informasi yang tergolong sensitif melalui email, SMS maupun chat. (*)

Redaksi Mitrapost.com






