Mitrapost.com – Jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, politik identitas menjadi perhatian utama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Menuju pemilu tahun 2024 nanti, NU sendiri menetapkan concern tentang politik identitas ini sebagai perhatian utama. Ini bukan sesuatu yang mudah diatasi karena beberapa faktor,” kata Ketua PBNU, Gus Yahya.
Ia mengungkapkan politik identitas telah menjadi tradisi dalam praktik politik itu sendiri.
“Tradisi politik masyarakat kita memang pada awalnya dibangun atas dasar kurang lebih politik identitas, dalam hal ini praktik atau model dinamika politik yang berlangsung cukup lama, berapa puluh tahun,” ujarnya.
“Kita tahu bahwa sebagaimana diungkap oleh sejumlah peneliti bahwa peta politik Indonesia ini pada umumnya didasarkan pada politik aliran. Nah hal ini menjadi semacam warisan, sulit untuk dihapus begitu saja,” imbuh dia.
Gus Yahya lantas bercerita terkait dengan cara penetralisir politik identitas pada zaman orde baru.