Punya Sejarah Menarik, Jati Denok Sudah 3 Abad Berdiri Kokoh di Blora

Blora, Mitrapost.com Julukan kota kayu jati memang pas disematkan untuk Kabupaten Blora. Pasalnya hampir separuh wilayahnya terdiri atas hutan jati. Bahkan, dengan kekayaan alam ini Kabupaten Blora mampu memenuhi permintaan kayu mewah ini baik di pasar domestik pun internasional.

Humas Perhutani KPH Randublatung, Harmanto, ada satu pohon jati yang umurnya sudah mencapai 300 tahun lebih.

Adalah jati denok, jenis jati tertua di Blora yang berdiri kokoh di Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo.

Jati Denok ini tumbuh di petak 62, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Temetes, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanjang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung.

Harmanto menceritakan, sebutan jati denok mengacu kepada bentuk pohonnya yang besar di bawahnya. Jika diukur, paling tidak butuh sekitar delapan sampai sepuluh tangan orang dewasa untuk memeluknya.

“Tingginya 30 meter dengan bagian pangkal pohon yang membesar, dengan usia sudah tiga abad atau sektar 300 tahun,” jelas Harmanto, Senin (21/9/2020).

Baca juga: Illegal Logging, Polres Rembang Amankan 52 Gelondong Kayu Sonokeling

Jati denok ini memiliki sejarah yang unik. Dari litelatur perhutani, lanjutnya, pohon jati denok punya keterkaitan dengan sejarah di kedung putri. Dimana pohon jati tersebut konon diinjak Jonggrang Prayungan, sebagai tempat peristirahatan seorang bangsawan kerajaan, ketika dia ingin melihat kecantikan Putri Citro Wati dari negoro Purwo Carito atau putri gumeng.

“Karena kesaktian yang dimiliki Jonggrang Prayungan, pohon jati yang diinjaknya tidak kuat menahan beban, dan akhirnya bagian bawah pohon tersebut tertekan dan membesar sehingga disebut jati denok,” ucapnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, jati denok kini menjadi monumen jati yang tetap berdiri kokoh. Selain itu, pohon ini termasuk yang dikeramatkan warga sekitar untuk upacara adat desa.

Sementara itu, Hasan Yuwono, warga Temanjang, Desa Jatisari menambahkan, eksistensi jati denok bahkan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Jati denok menjadi objek wisata yang ramai didatangi setiap akhir pekan.

jati denok ini sebenarnya sudah sangat sering didatangi warga.Apalagi akhir pekan pasti ada yang datang. Mereka ada yang pakai motor ada juga yang gowes bareng, hanya sekedar berswafoto.

“Mereka datang untuk sekedar berfoto beramai ramai disini, sambil istirahat,” ujarnya.

Tapi selain untuk wisata, pohon ini dipercaya memiliki keistimewaan. Sehingga pada sepuluh bulan sura lalu. Jati denok banyak didatangi orang luar Blora. (fp)

Baca juga: 

 

Artikel ini telah tayang di Inews.id dengan judul ‘Si Denok, Pohon Jati Tertua di Blora Berusia 300 Tahun‘.