Diskusi Interaktif, HKTI Ajak Dispertan Bahas Persoalan Pertanian di Rembang

Rembang, Mitrapost.com Pemdes Pakis bersama empat kelompok tani dari Desa Pakis mengadakan diskusi interaktif menyambut Hari Tani.

Acara tersebut turut mengundang Dinas Pertanian Rembang serta didampingi Himpunan Kelompok Tani Indonesia atau HKTI.

Diskusi interaktif yang terselenggara pada Selasa (29/9/2020) membahas sejumlah permasalahan pertanian di Kabupaten Rembang. Salah satunya tentang peredaran pupuk subsidi yang dinilai kurang merata.

Nuril Anwar, Ketua HKTI Rembang menyampaikan bahwa pendistribusian pupuk di Rembang belum sepenuhnya diakses secara total. Menurutnya pupuk subsidi yang tersebar di Rembang baru mencapai 75 persen dari jumlah keseluruhan.

“Sebenarnya tidak kelangkaan, namun barangkali ada permainan-permainan tertentu.  Secara signifikan perlu adanya pembenahan,” ungkapnya saat dihubungi di Rembang, Selasa (29/9/2020).

Baca juga: Pupuk Subsidi Tinggal 20 Persen, Dispertan Pati Minta Petani Buat Pupuk Organik

Selain itu, Nuril menyampaikan bahwa ketidakmerataan persebaran pupuk subsidi juga didukung factor lain. Salah satunya, tidak maksimalnya kartu petani dalam mendata para petani di Rembang.

“Kartu tani untuk di Rembang belum 100 persen.  Karena hanya petani yang tergabung dalam kelompok tani saja yang bisa terdata dan bisa mendapatkan kartu tani tersebut. Sehingga bagi mereka warga yang belum mendapatkan kartu tadi, akan lari ke non subsidi.”

Padahal, menurut Nuril, perebutan pupuk non subsidi akan sangat susah diantara petani. Sebab ada banyak unsur yang bermain di sana, salah satunya pengusaha pertanian yang notabene cukup besar.

“Namun tadi Dinas Pertanian Rembang berjanji akan melakukan pembenahan terkait beberapa masalah yang ada. Khususnya pendritibusian pupuk, serta membantu perairan. Bisa berupa pengeboran di daerah Pakis.”

Baca juga: Ekspor Ikan Jadi Tumpuan Sektor Ekonomi di Rembang

Sedangkan secara mekanisme, berdasarkan penjelasan dinas terkait pemberian pupuk akan diberikan selagi ada yang mengajukan permohonan pupuk yang dibutuhkan.

“Untuk di Sale sendiri belum ada gambaran terkait pupuk apa yang akan turun.  Karena warga sini belum tahu mau menanam apa. Cuaca belum dapat dipastikan.”

Dalam keterangan lebih lanjutnya, Nuril mengaku bahwa masyarakat cukup antusias saat berjalannya acara.

Acara ini menurutnya seolah menjadi angin segar bagi kelompok tani di sana, mengingat keempat kelompok tani di Desa Pakis seolah sedang mati suri. (*)

Baca juga: 

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur : Ulfa PS