Dewan Minta Pemerintah Turun Tangan Optimalkan Pemasaran Hasil Pertanian

Pati, Mitrapost.com – Di masa pandemi Covid-19 sektor pertanian Indonesia tumbuh tinggi dan tak terdampak. Bahkan sektor ini digadang-gadang mampu menyumbang angka pertumbuhan ekonomi nasional di saat sektor yang lain lesu.

Namun, kenyataannya di pedesaan, para petani nampaknya merasakan hal yang berbeda. Sepanjang tahun 2020 harga komoditas pangan khususnya sayur di pasar selalu berubah-ubah.

Para petani sangat mengeluhkan distribusi pertanian. Saat pandemi harga jual hasil panen mengalami penurunan karena sepinya permintaan.

Baca juga: Video : Hadiri Konsultasi Publik Rancangan RKPD 2022, Dewan Pati: Memang Dibutuhkan Sejak Awal

Belum lagi penerapan PSBB dan PPKM beberapa waktu lalu membuat para petani kesulitan mendistribusikan dagangannya ke kota-kota besar.

Imbasnya karena barang-barang mengendap di daerah sementara permintaan sedikit, menuntut para petani melakukan banting harga. Hanya sekadar memastikan mereka akan mempunyai cukup modal untuk musim selanjutnya.

Kondisi ini mendapat respons dari Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat (NKRI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso. Menurut pengamatannya sebelum masa pandemi pun sektor pertanian khususnya hortikultura di Pati produktifitasnya belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Baca juga: Pokok Pikiran Dewan Pati Belum Tersampaikan dalam RKPD

“Kalau di data BPS (Badan Pusat Statistik) sejak 2018 khususnya petani sayur hortikultura memang rendah, mereka banyak ruginya,” sebut Narso saat diwawancarai Mitrapost.com, Jumat (29/1/2021).

“Di era pandemi ini di mana ekonomi bertumbuh dan menguntungkan sektor pertanian para petani belum dapat menikmatinya,” imbuhnya.

Narso berharap pemerintah turut berperan dalam mengoptimalisasi pemasaran hasil pertanian dan mengakomodir distribusi hasil penjualan panen para petani pedesaan.

“Kami berharap Dispertan dan Dindagperin bisa memangkas jalur distribusi,” harap Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (Adv/MA/AZ/SHT)

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati