Mitrapost.com – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan pihaknya sedang menelusuri penyebab gula langka.
“Ini yang lagi dibahas, nanyanya harusnya ke Bapanas jangan saya,” kata Isy kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/4/2024).
Isy menyampaikan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) terkait permasalahan gula yang mulai langka.
“Saya sudah ke Kemenko, sekarang ada rapat gula di sana mengenai roadmap pergulaan. Sekalian ngobrolin ini karena sudah mulai ada kelangkaan,” ujar Isy.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa penangangan kelangkaan gula akan diselesaikan di Badan Pangan Nasional (Bapanas)
“Tapi penanganannya di Bapanas. Kami menyampaikan hasil pemantauan kami,” ungkapnya.
Sementara Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen mengatakan penyebab kenaikan harga gula karena persediaan yang kurang.
Terlebih, menurutnya, pemerintah tidak memiliki stok cadangan gula nasional sehingga harganya bergejolak. Ia menyebut pemerintah tidak dapat mengintervensi harga gula yang meroket.
“Harga (di konsumen) naik sekarang ini karena kita nggak pernah pegang stok. Jadi ada kenaikan itu di pedagang,” ujarnya.
“Nah itulah kelemahan kita, karena setiap kita impor kita ini tidak simpan stok untuk cadangan. Karena itulah saya tegaskan, kita ini harus pegang stok dong. Negara sebagai bapaknya rakyat tidak pegang stok ini gimana? Jadi kalau ada kenaikan di pasar, pemerintah tidak bisa intervensi harga,” jelas Soemitro.
Redaksi Mitrapost.com