Perbanyak Pahala di Bulan Ramadan, Berikut Amalan-amalan yang Dianjurkan

Mitrapost.com – Menjelang bulan Ramadan, penting untuk mengetahui amalan-amalan yang dianjurkan dilakukan di bulan suci tersebut. Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi umat muslim yang melakukan kebaikan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Amal kebaikan dalam Islam adalah perbuatan baik yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan konsisten. Amal kebaikan dapat dilakukan dalam bentuk ibadah, menunaikan kewajiban agama, dan berbuat baik kepada sesama.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa amalan baik yang dianjurkan dilakukan selama bulan Ramadan!

Berpuasa di bulan Ramadan

Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk berpuasa di bulan Ramadan. Perintah ini tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqarah: 183).

Membaca Al-Qur’an

Sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut, “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya),” (HR Muslim).

Dalam riwayat dari Aisyah RA, ia berkata bahwa, “Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah SAW membaca Alquran semuanya, shalat sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh, selain di bulan Ramadhan,” (HR.Ahmad).

Menunaikan tarawih berjamaah

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (Muttafaq ‘Alaih).

Menghidupkan malam lailatulqadar

Lailatulqadar adalah malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Malam istimewa ini terjadi di antara malam ganjil bulan Ramadan seperti 21, 23, 25, 27 dan 29. Seperti dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW,

“Dan barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatulqadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu,” (HR Bukhari).

Banyak bersedekah

Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Abbas RA berkata: “Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril AS menemui beliau,” (HR Bukhari).

Berangkat umrah

Ibnu Abbas RA menuturkan bahwasanya Rasulullah SAW bertanya kepada salah seorang perempuan Anshar (Ummu Sannan), ‘Apa yang mencegahmu berhaji bersama kami?’ Perempuan itu menjawab, ‘Kami cuma punya dua unta; satu dibawa dalam perjalanan haji oleh ayah dan putranya dan kami ditinggali satu unta untuk mengairi kebun.’ Kemudian, Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya, umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji atau haji bersamaku’,” (HR Bukhari dan Muslim).

Melakukan itikaf

Itikaf berarti berdiam diri atau menahan diri di suatu tempat, salah satunya di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT.

Dari Aisyah RA istri Rasulullah SAW mengatakan, “Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat, kemudian istri-istrinya mengerjakan itikaf sepeninggal beliau,” (Hadis Sahih, riwayat al-Bukhari). (*)