Arya mengatakan, Yayasan Adaro yang dikaitkan dengan Erick Thohir hanya memegang saham 6% di GSI. Menurutnya, sangat minim perannya di tes PCR.
“Jadi bayangkan, GSI itu hanya 2,5% melakukan tes PCR di Indonesia, setelah itu yayasan kemanusiaan Adaro-nya hanya 6%. Jadi bisa dikatakan yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR,” terangnya.
Ia juag menambahkan bahwa Erick Thohir telah tidak aktif mengurus bisnis dan Yayasan tersebut. Jadi ia menegaskan bahwa Erick tidak ada sangkut paut dengan bisnis PCR yang dimaksudkan.
“Kemudian di yayasan kemanusiaan Adaro ini, Pak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi aktif di urusan bisnis dan di urusan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali,” terangnya.
“Jadi jangan tendensius seperti itu kita harus lebih clear melihat semua,” katanya.
Sebelumnya, Mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan adanya ‘permainan’ tes PCR dikalangan para Menteri.