Sementara itu, untuk warga binaan yang beragama Kristen/Katholik, mereka bisa merayakannya di dalam Rutan. Akan tetapi belum bisa dipastikan perayaan natal akan seperti apa.
“Kalau memang ada pendeta ya nanti kami siapkan. Mungkin melalui videocall juga atau gimana, kami belum memikirkan konsepnya,” kata Sri Nurwiyani.
Terkait dengan persiapan Natal, untuk saat ini warga binaan yang ada di Rutan Kelas II B Rembang yang beragama Kristen tercatat hanya satu orang. Oleh karena itu, kemungkinan nanti pendeta yang disiapkan juga akan melakukan video call untuk memberikan siraman rohani.
Sementara untuk pertemuan dengan keluarga, tetap akan dilakukan secara online melalui video call, karena SOP dari Rutan demikian.
Pihak Rutan berharap, meskipun nataru nanti semua dilakukan serba online, warga binaan bisa bersabar sampai pandemi berakhir untuk bisa kembali bertemu secara langsung dengan keluarga nantinya. (*)