Asal Mula 21 April Diperingati Sebagai Hari Kartini

Di masa sekarang, peringatan Hari Kartini biasanya dilakukan dengan menggunakan pakaian adat dari masing-masing daerah. Hal ini sebagai simbol keberagaman dan persatuan sebagaimana lambang dari Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila sila ke 3.

RA Kartini sendiri ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional karena perjuangannya sebagai tokoh emansipasi wanita. Ia sangat memperjuangkan hak-hak wanita dan menentang keras pasifnya posisi wanita di Indonesia pada sistem tatanan masyarakat, keluarga, dan pemerintahan.

Ia merasa terdiskriminasi sebagai perempuan, yang mana pada saat itu wanita bahkan belum dapat bebas bersekolah sebagaimana kaum laki-laki.

Budaya patriarki juga masih sangat melekat di daerah Jawa. Di mana saat itu para kaum wanita memiliki kewajiban untuk mengurus rumah dan tidak diperbolehkan untuk memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari kaum pria. Oleh karena itu, setelah menginjak usia 12 tahun, RA Kartini terpaksa harus berhenti sekolah karena dituntut mengikuti budaya yang berlaku di masyarakat.