Semarang, Mitrapost.com – Kapal pengangkut BBM dan logistik untuk masyarakat Karimunjawa mulai diberangkatkan pada hari ini, Kamis (5/1/2022) pagi.
Adapun kapal yang mengangkut BBM dan kebutuhan logistik tersebut merupakan milik TNI Angkatan Laut KRI Makassar.
Pasokan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sempat tersendat sejak cuaca buruk pada akhir Desember lalu.
Sekda Sumarno mengucapkan terima kasih kepada TNI Angkatan Laut yang sudah bersedia meminjamkan kapalnya untuk mengangkut logistik ke Karimunjawa.
Cuaca yang buruk membuat armada kapal Pelni maupun pesawat tidak bisa menjangkau daerah berpenduduk sekitar sepuluh ribu jiwa itu.
“Karena kondisinya kemarin kita agak sulit menuju ke Karimun. Dengan kapal Pelni kemarin kesulitan, pesawat juga susah. Kemarin Pak Ganjar (Gubernur Jateng) minta bantuan kapal dari TNI Angkatan Laut,” tutur Sumarno.
Pihaknya juga mengapresiasi Pertamina dan PLN, yang segera berkoordinasi untuk bisa mengangkut BBM dan genset, yang dibutuhkan masyarakat Karimunjawa.
Masih dari keterangannya, KRI Makassar membawa pertalite 30 kiloliter, biosolar 65 kiloliter, dan dexlite 5 kiloliter. Dari PLN, kapal akan mengantarkan genset statis sebanyak 5 unit, genset crane 2 unit, dan 10 drum oli.
“Terus juga bantuan dari Pemprov Jateng dari Dinas Ketahanan Pangan berupa beras, dari BPBD 400 paket sembako, dari Kementerian Perhubungan juga ada sembako 2.000 paket,” ungkapnya.
Sekdaw juga mengatakan, dengan kondisi cuaca saat ini, memberikan dampak terhadap kurangnya pasokan logistik dan energi.
Danlanal Semarang Kolonel Marinir Hariyono Masturi, berkomitmen membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana alam, pengungsian maupun bantuan kemanusiaan. Oleh karenanya, ketika Gubernur Ganjar Pranowo berkomunikasi meminta bantuan, pihaknya segera merespon.
“Lha ini salah satu tugas kita yang membantu pemerintah daerah dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Sebulan lalu, cuaca, dan kondisi di laut yang kurang begitu bagus, sehingga dukungan logistik, terutama di pulau-pulau, di luar pulau besar, terkendala terkait masalah transportasi. Sehingga sesuai arahan Bapak KSAL (Laksamana TNI Muhammad Ali), untuk bisa dibantu kapal perang Republik Indonesia,” jelasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com