Amankan Kawasan Dieng, Pemprov Jateng Akan Bantu Pengadaan Seismometer

Berkaca pada peristiwa tahun 1979, yang menelan korban jiwa hingga 149 orang akibat gas beracun dari kawah. Oleh karenanya, perlu adanya upaya antisipasi di kemudian hari. Di antaranya dengan sosialisasi, dan meningkatkan kecanggihan alat yang diperlukan sebagai deteksi dan mitigasi.

“Dan uji coba dari kawan-kawan itu tiga detik meninggal karena gas beracun. Polanya bisa dihitung secara scientific, itu tingginya rata-rata satu meteran. Kita edukasi, tapi tidak boleh takut masyarakat,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengajak puluhan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang kuliah kerja nyata (KKN), untuk terlibat menangani Dieng.

“Ada mahasiswa dari UGM, saya minta untuk buat rambu-rambu untuk menjelaskan kepada masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga :   Alun-Alun Klaten Kembali Dibuka Bagi PKL

Selain papanisasi mitigasi tersebut, Ketua PP Keluarga Alumni UGM (Kagama) itu juga mendorong tim KKN melakukan penelitian, dan membuat alat sensor untuk mendeteksi gas beracun.

“Tadi saya kasih tantangan, bisa tidak bikin alat sensor yang dikonversi menjadi tanda. Ini kawan-kawan mahasiswa pasti punya banyak ide yang toplah, untuk mengembangkan ini kalau mereka tertarik,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati