Sehingga menurutnya, banjir lahar tak akan terjadi sebagaimana di Semeru dan Merapi.
“Jadi tidak akan terjadi banjir seperti di Semeru atau Merapi. Karena di sini lerengnya curam, (banjir lahar) itu berlangsung cepat sekali,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika gunung yang berada 146 km dari Kota Manado dengan ketinggian 1.784 MDPL itu berpotensi mengancam penduduk di bagian Tenggara dan Selatan.
“Berpotensi mengancam penduduk di sektor Tenggara dan Selatan dari data-data yang mendukung instrumen bencananya. Pada 8 Februari 2023 terjadi peningkatan menjadi level siaga,” katanya. (*)