“1.000 ton dibakar di insinerator, lalu panas dari insinerator diubah menjadi energi listrik lewat turbin,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, dalam sehari Kota Semarang bisa menghasilkan sebanyak 1.300 ton sampah. Jika sebanyak 1.000 ton berhasil diolah di PSEL, maka masih ada sisa 300 ton.
Sisa sampah itu akan diolah melalui bank sampah, kampung program iklim (proklim), kelompok swadaya masyarakat (KSM) kebersihan. (*)