Masyarakat Diminta Tak Bergantung pada Fogging dalam Pencegahan DBD

dr Joko menambahkan, fogging biasanya kerap dilakukan setiap dua kali pada minggu pertama dan kedua. Dengan begini, bisa dipastikan pemberantasan pertama membunuh nyamuk dewasa sedangkan pada pemberantasan kedua hanya membasmi nyamuk dewasa yang sebelumnya masih jentik-jentik.

Lebih lanjut, Dinkes Pati mengaku tengah mempunyai tenaga promkes yang bertugas mengedukasi masyarakat akan pentingnya pencegahan DBD.

“Kami (Dinkes) mempunyai tenaga yang mana itu langsung turun ke desa. Itu merupakan promkes yang bertugas setiap minggu mengedukasi masyarakat tentang kesadaran PSN daripada fogging, karena fogging kurang. Kinerja mereka ditunjang oleh adanya BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) juga, dan bila kewalahan, maka kita akan membantunya. Dengan apa, dengan tenaga dari dinas tentunya,” imbuh dia.

Baca Juga :   Kecamatan Mranggen Tercatat dengan Kasus DBD Terbanyak di Demak

Kendati demikian, ke depannya harus ada pertimbangan khusus dalam menentukan area atau daerah tertentu yang layak untuk melakukan fogging, sekaligus pencegahan fogging dilakukan ketika situasi dan kondisi darurat saja. Mengingat fogging hanya bisa dilakukan ketika ada penderita DBD yang sudah meninggal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati