Pati, Mitrapost.com – Berdasarkan catatan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pati terdapat ribuan pemilih pemula yang belum melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).
Diketahui, dari Data Penduduk Potensial Pilihan Pemilu (DP4) hingga bulan Desember 2023 ini masih ada 11.187 pemilih pemula yang belum melakukan perekaman.
Jumlah tersebut dikalkulasi dari total 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Pati dengan rincian sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) bersekolah di wilayah Kabupaten Pati sebanyak 7.971, bersekolah di luar Kabupaten Pati 1.6275, dan non Dapodik (sudah tidak bersekolah) sejumlah 1.942 pemilih pemula.
Jika dibandingkan dengan sebelumnya, DP4 pada bulan Oktober 2023 masih sejumlah 17.928 pemilih pemula yang belum melakukan perekaman. Sehingga dalam hal ini sudah berkisar 6 ribu lebih yang sudah melakukan dan meskipun banyak yang belum perekamam e-KTP.
Melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Kabupaten Pati, Sutikno Edi menyebutkan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Pati paling banyak yang belum melakukan perekaman yakni Kecamatan Sukolilo. Sedangkan jumlah pemilih pemula yang sedikit yakni Kecamatan Batangan.
“Yang paling tinggi di Sukolilo, itu berkisar 997 pemilih pemula yang belum perekaman, paling tinggi itu karena penduduknya juga banyak. Kemudian disusul Kecamatan Pati 827, dan yang ketiga di Kecamatan Kayen sejumlah 790. Tapi yang paling rendah itu ada di Kecamatan Batangan ada 280 dan Jaken itu ada 285 pemilih pemula,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengaku belum bisa memastikan kapan target jumlah pemilih pemula di Pati yang belum melakukan perekaman ini akan selesai.
Pasalnya ada beberapa kendala dan permasalahan yang ada saat proses perekaman e-KTP berlangsung. Diantaranya seperti antusias pemilih pemula terhadap perekaman e-KTP dinilai masih kurang, petugas hingga sarana dan prasarana juga terbatas.
“Kalau ditanya mau selesai kapan terus terang tidak bisa diketahui. Karena ini kerja bareng-bareng. Disisi lain juga antusiasme peserta didik terharap perekaman sangat kurang, meskipun pihak sekolah sudah menggunakan berbagai cara dan memfasilitasi saat perekaman. Dan juga kadang-kadang kita sudah melakukan perekaman lamgsung (jemput bola ke sekolah) peserta didik tidak ada ditempat, dalam arti ada yang PKL diluar Pati,” tandas Sutikno.
Meskipun begitu, pihaknya berusaha terus menerus agar jumlah DP4 ini bisa selesai sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung. Selain itu juga perlu adanya kerja sama dan support disetiap camat, kepala desa hingga perangkat desa dalam melakukan perekaman diluar sekolah. (*)