Mitrapost.com – Seorang perempuan muda di Taiwan dilaporkan harus melakukan operasi pengangkatan 300 batu ginjal. Warga Taiwan bernama Xiao-yu tersebut mengaku banyak mengonsumsi minuman boba, namun jarang minum air mineral.
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menemukan bahwa ginjal kanan Xiao-yu mengalami pembengkakan dan berisi cairan serta batu ginjal berukuran sekitar 5 milimeter (mm) hingga 2 sentimeter (cm).
Batu ginjal sendiri merupakan masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem saluran kemih. Batu tersebut merupakan pecahan mineral keras yang dapat terbentuk di ginjal, dan biasanya bisa keluar lewat urin jika bentuknya kecil.
Namun jika ukurannya terlalu besar, mungkin diperlukan bantuan medis untuk memecah atau menghilangkannya.
Kabar tersebut membuat warganet menjadi khawatir, sehingga akan lebih baik dengan meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari batu ginjal. Dilansir dari Verywell Health, berikut tips untuk mencegah batu ginjal.
Minum lebih banyak air
Minum lebih banyak air, terutama air putih adalah hal paling penting untuk mencegah penyakit ini, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Banyak ahli menyarankan untuk minum enam hingga delapan gelas air per hari. Minum air putih dapat mengencerkan urin, serta mencegah kristalisasi penyebab batu ginjal.
Kurangi makanan kaya asam oksalat
Asam oksalat merupakan senyawa yang ada di tanaman berupa kacang-kacangan dan biji-bijian. Oksalat biasanya mengikat kalsium di usus, kemudian dilekuarkan lewat feses. Namun, jika kalsium tidak cukup mengikatnya, akan terserap dalam aliran darah dan berakhir di urin. Ini dapat terbentuk menjadi batu kalsium oksalat, yakni jenis batu ginjal. Oleh sebab itu, konsumsi makanan dari kacang-kacangan secukupnya saja.
Kurangi asupan natrium
Garam natrium akan dibuang melalui urin bersama dengan kalsium. Ini akan menyebabkan kadar kalsium turun, yang mana akan menyebabkan kalsium kurang dalam mengikat asam oksalat untuk dikeluarkan melalui feses. Orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi kurang dari 2.300 mg atau kira-kira 1 sendok teh natrium setiap hari. Periksa label nutrisi makanan, karena natrium banyak ditemukan dalam makanan kaleng, kemasan, dan makanan cepat saji.
Penuhi kebutuhan kalsium
Kalsium bermanfaat mengikat asam oksalat agar dikeluarkan lewat feses. Asam oksalat sendiri menjadi penyebab terbentuknya batu kalsium oksalat, yakni jenis batu ginjal. Dengan memenuhi kalsium dalam tubuh, Anda bisa mencegah terbentuknya batu ginjal tersebut dalam ginjal Anda.
Beberapa makanan dan minuman yang mengandung kalsium adalah susu, sarden, sayuran berwarna hijau tua (kangkung, brokoli, dan pakchoy) dan tahu.
Kurangi makanan mengandung purin
Purin merupakan senyawa yang terdapat dalam sejumlah makanan seperti kerang, jeroan, hingga alkohol. Mengonsumsi terlalu banyak purin dapat meningkatkan kadar asam urat dalam aliran darah dan urin, sehingga menyebabkan pembentukan batu asam urat.
Kurangi makanan tinggi protein hewani
Konsumsi makanan tinggi protein secara berlebihan dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Protein berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dan meningkatkan risiko batu asam urat. Selain itu, mendorong pembuangan kalsium dalam urin, yang mana akan meningkatkan risiko batu kalsium oksalat.
Sebuah studi tahun 2022 di Advances in Nutrition melaporkan bahwa konsumsi daging merah yang berlebihan meningkatkan risiko batu ginjal sebesar 39%. Daging sapi dianggap sebagai penyumbang utama batu kalsium oksalat. Ayam juga dapat berkontribusi, sedangkan ikan memiliki kemungkinan kecil. Oleh sebab itu, seimbangkan asupan dengan protein nabati.
Menurunkan berat badan
Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal. Obesitas juga meningkatkan ekskresi asam urat dan kalsium melalui urin. Beberapa penelitian melaporkan bahwa lebih dari 50% orang dengan obesitas mengalami batu ginjal (paling sering berupa batu kalsium oksalat). (*)