Mitrapost.com – Sebanyak 102.628 siswa di Jawa Tengah tidak lolos seleksi masuk SMA/SMK Negeri pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah Uswatun Hasanah mengungkapkan jika daya tampung siswa baru sekolah menengah negeri di Jateng memang terbatas.
“Jumkah kursi (SMAN/SMKN) di Jateng ini kan terbatas. Daya tampung yang tersedia sebesar 221.859 kursi,” jelas Uswatun dilansir dari Kompas.
Sedangkan jumlah lulusan SMP/sederajat di Jateng tahun 2024 mencapai 541.073. Terdiri dari 117.851 kursi di 361 SMA Negeri dan 104.008 kursi di 234 SMK Negeri.
Kemudian yang mengikuti proses pendaftaran PPDB tahun ini hingga tahap verifikasi berkas ada 324.487 siswa.
Dengan kondisi ini, pihaknya pun mendorong adanya penambahan rombongan belajar (rombel) atau kelas di setiap PPDB. Sehingga daya tampung CPD di sekolah negeri bisa bertambah. Sayangnya, jumlah pendaftar masih lebih besar dibanding dengan penambahan kelas.
“Dari tahun ke tahun selalu mengalami penambahan jumlah rombel. Tahun ini ada 62 rombel penambahan atau sekitar 1.334 (kuota CPD),” ujarnya.
“Nah, ketika jumlah rombel atau kemampuan daya tampung di sekolah Jateng memang belum mencukupi untuk semuanya, maka ya sekolah swasta pun juga hadir, memiliki tugas yang sama,” lanjutnya.
Oleh karena itu, sebanyak 102.628 siswa yang berada di urutan terendah di PPDB tak bisa mendapatkan kursi. Pihaknya pun memotivasi para siswa ini untuk tetap bersekolah di sekolah swasta.
Sedangkan siswa yang memiliki ekonomi kurang mampu bisa mengajukan beasiswa miskin (BSM) di sekolah swasta.
“Di swasta ada. Jadi ada Beasiswa Miskin (BSM), nanti diintenalisir dari masing-masing cabang dinas. Kemudian ada beasiswa reguler setiap bulan, itu kalau benar-benar tidak mampu dan mengajukan nanti diverifikasi,” jelasnya. (*)