Banjir Akibatkan Hasil Panen Padi Petani Pati Tak Maksimal

Pati, Mitrapost.com Petani Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati memperoleh hasil panen tidak maksimal, lantaran lahan pertanian padi terendam banjir.

Hal itu disampaikan oleh Pejabat (PJ) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko saat meninjau wilayah Pati yang terdampak banjir, salah satunya di Kecamatan Sukolilo pada Minggu, 09 Februari 2025.

Sujarwanto menjelaskan bahwa kejadian banjir bermula dari jebolnya tanggul di wilayah Sukolilo. Di samping itu, ada kiriman air dari Bendungan Wilalung ke arah Sungai Juwana.

“Ada beberapa desa di Kecamatan Sukolilo yang terendam, salah satunya Desa Kasiyan. Beberapa sawah yang berada di Desa Poncomulyo Kecamatan Sukolilo seharusnya hampir panen, tinggal 5 sampai 10 hari lagi, tapi justru terendam air hingga mencapai bulir padi. Akibatnya, petani terpaksa memanen padi dalam kondisi basah dan tidak maksimal. Hal ini tentu mempengaruhi kualitas beras yang dihasilkan,” jelas Sujarwanto.

Dengan kondisi banjir yang merendam padi warga, pemerintah berharap agar Bulog menerima gabah petani tanpa melihat kualitas. Hal itu sesuai arahan dari Presiden dan Badan Ketahanan Pangan Nasional.

“Kami berterima kasih kalau Bulog akan menerima gabah petani meskipun kondisinya tidak sempurna. Selain itu, normalisasi Sungai Wulan yang sedang dilakukan, diharapkan dapat mengurangi dampak banjir pada tahun depan. Pekerjaan normalisasi sepanjang 30 kilometer ini akan meningkatkan kapasitas aliran sungai hingga 1.300 liter/detik, jauh lebih besar dibandingkan dengan banjir yang terjadi kemarin,” terangnya.

Selain menggenangi lahan pertanian, kata dia, banjir juga menggenangi rumah warga. Tercatat setidaknya ada 27 rumah yang terendam banjir dengan ketinggian mencapai 40 centimeter.

Di samping itu, banjir juga menyebabkan aktivitas warga Desa Kasiyan Sukolilo menjadi terganggu.

Dalam membantu warga yang terdampak banjir, pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan logistik. Selain itu, petugas kesehatan dari Puskesmas Sukolilo aktif memberikan pemeriksaan kesehatan.

“Dinsos P3AKB dan BPBD juga telah menyalurkan bantuan berupa kasur, sembako dan fasilitas kesehatan lainnya untuk warga yang mengungsi. Kami juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dengan 10 ton beras yang segera didistribusikan kepada masyarakat di Pati,” pungkasnya. (*)