Mitrapost.com – Penyanyi senior tanah air, Titiek Puspa mengembuskan napas terakhirnya di usia 87 tahun, pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB. Sebelumnya, ia sempat dirawat setelah mengalami pendarahan otak di bagian kiri, akibat pecah pembuluh darah di otak.
Pecahnya pembuluh darah di otak dapat terjadi karena beberapa faktor, mulai dari penyakit tertentu, hingga gaya hidup tidak sehat. Tak hanya berisiko terhadap orang lanjut usia, hal ini juga wajib diwaspadai oleh anak muda.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui beberapa penyebab pecah pembuluh darah di otak, agar nantinya bisa dihindari. Dilansir dari Alodokter, berikut penjelasan lebih lengkapnya!
Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, termasuk yang ada di otak. Dinding pembuluh darah yang rusak menjadi lebih tipis dan rapuh, sehingga mudah pecah ketika tidak diobati secara teratur.
Ketika pembuluh darah di otak pecah, darah akan mengalir ke dalam rongga otak, menyebabkan peningkatan tekanan dalam tengkorak dan kerusakan jaringan otak.
Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah otak.
Senyawa berbahaya dalam rokok, alkohol, dan narkoba, seperti ganja dan kokain dapat merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan memicu pembentukan aneurisma atau benjolan pada pembuluh darah yang bisa pecah kapan saja.
Cedera di kepala
Benturan keras pada kepala, misalnya karena kecelakaan dapat menyebabkan pembuluh darah di otak pecah. Cedera seperti ini juga bisa menyebabkan kondisi serius seperti perdarahan otak, stroke, hingga kerusakan otak permanen.
Pecahnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan darah mengumpul dan membentuk bekuan (hematoma) di sekitar otak, sehingga meningkatkan tekanan dalam tengkorak dan menyebabkan hilangnya kesadaran atau bahkan kematian.
Aneurisma
Aneurisma merupakan kondisi ketika terjadi pembesaran pembuluh darah akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Kondisi parah bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak dan membuat banyak darah masuk, hingga menimbulkan stroke.
Angiopati amiloid
Angiopati amiloid adalah kondisi saat ada penumpukan protein amiloid pada dinding pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan pembuluh darah menjadi lemah, sehingga rentan pecah, bahkan bisa menyebabkan pendarahan otak. Kondisi ini sering terjadi pada orang lanjut usia, serta dapat menyebabkan stroke.
Kelainan pembuluh darah
Kelainan pada pembuluh darah bisa berupa lemahnya pembuluh darah di sekitar otak atau pembuluh darah terlalu besar. Kelainan ini bisa diderita sejak lahir meski jarang terjadi. Pecahnya pembuluh darah di otak merupakan kondisi serius karena bisa menyebabkan perdarahan dan kerusakan otak.
Kelainan darah
Kelainan darah atau kelainan pembekuan darah, seperti hemofilia dan anemia sel sabit juga bisa berdampak pada terjadinya penurunan kadar trombosit darah dan pembekuan darah. Jika tidak diobati, kondisi ini juga bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak. (*)

Redaksi Mitrapost.com