Tri Hariyama menilai dari awal program Kartu Prakerja memiliki banyak permasalahan. Permasalahan ini lah yang membuat program ini dihentikan sementara.
“Wong itu dari awal akeh berantakan e. Karena apa situasi semacam ini, wong pabrik saja merumahkan kok malah diberikan pelatihan, ya yang mau menerima siapa. Akhirnya ya baru tiga gelombang,” tuturnya.
Selain itu, program ini juga dirasa tidak tepat sasaran. Hal ini dikarenakan semua orang dapat mendaftar Kartu Prakerja. “Padahal targetnya kan orang yang di-PHK dan di rumahkan. Tapi kenyataannya tidak demikian semua orang daftar,” ungkapnya
Baca juga : Hampir Seribu Pekerja Pati Di-PHK, Pemkab Belum Punya Program Pemulihan Ekonomi
Namun, Ia bersyukur banyak warga Kabupaten Pati yang mengikuti Kartu Prakerja. “Alhamdulillah di Pati ada 1.289 orang mulai dari gelombang 1, 2 dan 3. Tapi tiap daerah ada dan kami termasuk tinggi,” katanya.
Program Kartu Prakerja sendiri adalah program dari Pemerintah Pusat. Program ini sempat ditangguhkan karena adanya rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).