Berdasarkan data yang dimilikinya alokasi pupuk bersubsidi yang belum didistribusikan masih banyak. Namun, di lapangan para petani kesulitan mendapatkan pupuk. Padahal MT 1 sudah berlangsung di berbagai kecamatan.
Ia khawatir orang yang mendapatkan pupuk bersubsidi adalah orang yang tidak memiliki kartu tani.
“Berarti pupuk yang ada itu masih banyak. Saya khawatir yang diserahkan ini orang yang ndak punya kartu tani. Tolong ini karena ini keluhan. Kemarin (beberapa waktu lalu) ada Margorejo, ada Dukuhseti, ada Jakenan, ada Jaken, ada Trangkil, ada Pucakwangi, yang mengeluh ada Sukolilo,” tuturnya.
Ia pun meminta kepada Dispertan Kabupaten Pati untuk mengundang para distributor dan pengecer pupuk bersubsidi ini.
“Tolong diundang. Kalau (ada) yang nakal-nakal diganti,” tegasnya.
Baca juga: Buat RDKK Fiktif, 2 Tersangka Korupsi Pupuk Subsidi Kini Mendekam di Penjara
Ia pun memerintahkan kepada Dispertan untuk mengalihkan kewenangan para oknum yang nakal ini kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurutnya BUMDes lebih dekat dengan masyarakat dan diyakini tidak akan bermain-main.