Pati, Mitrapost.com – Dinas Pertanian Kabupaten Pati sedang memfokuskan budidaya tanaman tebu. Tebu merupakan tanaman semusim untuk produk olahan gula yang menjadi unggulan di Kabupaten Pati.
Berdasarkan data dari Disperta, Kabupaten Pati memiliki total luas areal perkebunan tebu hingga 8.655,17 hektare.
Terdapat tiga kecamatan yang memiliki luas areal perkebunan terbesar, yakni Kecamatan Jaken dengan luas areal 1.466 hektare, Kecamatan Margorejo dengan luas 772,89 hektare, dan Kecamatan Wedarijaksa dengan luas 910,23 hektare.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Gunawan, mengatakan tahun ini bidang perkebunan Dispertan Pati sedang fokus pada proses budidaya tebu. Hal tersebut didorong oleh adanya langkah Pemerintah Pusat demi mengejar produktivitas hasil panen tebu supaya mampu berswasembada gula.
Tingkat produktivitas tanaman tebu di Kabupaten Pati masih rendah. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh minimnya minat petani dalam membudidayakan komoditas tebu.
Baca juga: Pembangunan Waduk Panohan Mengacu Pada Regulasi Terbaru
Berdasarkan data yang diperoleh dari Seksi Data dan Informasi Pertanian Dispertan Pati, tahun 2020 luas panen areal tebu di Kabupaten Pati menurun yang sebelumnya 2019 totalnya 9.339 hektare, pada 2020 hanya seluas 8.655 hektare.
“Dengan adanya upaya tersebut, belum sepenuhnya dapat direspon dengan cepat oleh petani. Pasalnya, petani terkendala ketersediaan lahannya. Kebanyakan petani Pati memanfaatkan lahannya untuk budidaya padi dan ketela,” ujarnya, Kamis (18/3/2021).
Selain itu, Gunawan menyebut kurang adanya pengetahuan tentang pembudidayaan tanaman tebu juga menjadi faktor kurang produktifnya tanaman tebu di Pati.
Selama ini petani tebu menjalin mitra dengan tiga pabrik gula. Yaitu Pabrik Gula (PG) Trangkil, Pabrik Gula (PG) Pakis, dan Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus.
Baca juga: Hasil Panen Tanaman Tebu di Kabupaten Pati Menurun
Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia tengah menjalankan program pemeliharaan kebun benih datar untuk penyediaan benih bongkar ratoon atau pergantian tanaman tebu. Hal itu untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Gunawan menyebut, pada tahun 2021 Pemerintah mengalokasikan seluas 528 hektare luas lahan yang akan memperoleh bantuan benih tebu.
“April nanti kita akan membantu kelompok tani tebu yang tergabung dalam kegiatan KBD, untuk mengurus benih ber-sertifikasi. Kemudian, Juni kita lakukan penebangan bersama petani tebu untuk kita distribusikan kepada petani tebu yang tebunya kurang produktif, dengan membongkar tanaman tebu yang kurang produktif tersebut untuk diganti dengan bibit yang lebih baik,” ujarnya.
Dispertan memfasilitasi petani supaya dapat bekerja sama dengan baik dalam menjaga stabilitas gula hasil olahan tebu.
“Kami senantiasa melakukan pendampingan, pengawasan, dan arahan untuk meningkatkan kualitas tanaman pertanian dan kesejahteraan petani,” pungkasnya. (Adv)
Baca juga: Dispertan Pati Ajak Petani Budidayakan Padi M70d
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS