Plesir Gayeng – Mozart Classical Music Pada penelitian pertama yang dilakukan di University of California, para partisipan studi diberikan tugas mental untuk diselesaikan. Sebelum peserta benar-benar menyelesaikan tugasnya, mereka diminta untuk mendengarkan 10 menit keheningan, 10 menit musik relaksasi, atau 10 menit Mozart’s sonata for two pianos in D major (K448).
Tak berapa lama kemudian, partisipan yang mendengarkan musik Mozart diketahui mampu melakukan tugasnya dengan lebih baik, khususnya ketika mereka butuh ‘menyusun’ suatu bentuk dalam pikiran.
Temuan tersebut membuat para ahli ilmiah bertanya-tanya, apakah pola musik yang kompleks mampu membuat bagian dari otak untuk terpicu seperti halnya seseorang yang bermain puzzle dengan pola bentuk ruang (spatial puzzles)?
Pertanyaan tersebut membuat banyak studi baru bermunculan, termasuk 16 studi besar yang mengonfirmasi bahwa mendengarkan musik Mozart memicu perkembangan sementara dalam kemampuan memanipulasi bentuk-bentuk secara mental di dalam pikiran. Sayangnya, studi tersebut juga menemukan bahwa keuntungan itu hanya bersifat jangka pendek dan tidak membuat seseorang semakin jenius.