Wanita asal Desa Mbesi, Kecamatan Rembang itu menuturkan, pembeli tidak hanya berasal dari masyarakat setempat saja. Banyak juga para pemudik yang melintas membeli legennya sebagai oleh-oleh. Umumnya para pemudik dengan tujuan arah Blora atau sebaliknya, dari Blora menuju Rembang.
Dengan begitu, Marqini sendiri merasa sedikit was-was jika larangan mudik sudah ditetapkan mulai 6 Mei mendatang. Karena jika jalur-jalur perbatasan sudah disekat, maka bisa dimungkinkan penjualannya mengalami sedikit penurunan sebagaimana terjadi pada Ramadan tahun kemarin.
“Kalau dibandingkan dengan Ramadan tahun kemarin ya laris tahun ini. Kemarin itu sepi banget, kalau sekarang lumayan lah. Ndak tahu nanti kalau sudah tanggal 6 Mei katanya ada larangan mudik,” ucapnya.
Untuk harga, legen Marqini dijual Rp10.000 perbotol. Ia berjualan dari pukul 10.00 WIB-17.00 WIB. Di momen Ramadan ini, seturut keterangan Marqini, pembeli mulai ramai pada kisaran pukul 16.00 WIB-17.00 WIB.