“Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan manajemen budidaya yang semakin baik. Alhasil angka populasinya naik,” ucap Suryono
Lalu, penambahan petugas Inseminasi Buatan (IB) ke beberapa wilayah di Kabupaten Pati. Hal ini bertujuan meningkatkan perkembangbiakan sapi agar semakin cepat.
“Petugas IB kami tambah menjadi 34 orang. Personil segitu sudah cukup jika disebar di Kabupaten Pati,” ungkapnya
Baca Juga: Menuju Pertanian Modern, Dispertan Pati Kembali Salurkan Puluhan Alat Pertanian
Suryono mengungkap bahwa ada beberapa faktor pendukung lainnya dalam realisasi target meningkatnya komoditas sapi potong. Antara lain, regulasi perdagangan ternak dan kondisi harga yang kompetitif.
Kini Pemerintah menutup kran impor daging sapi dari luar negeri, khususnya Australia. Sehingga peternak di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pati berusaha keras dalam meningkatkan produksi sapi lokal.
Mengingat, sapi potong merupakan komoditas ternak yang populer di tengah masyarakat Indonesia. Bahkan Kabupaten Pati mampu menyuplai kebutuhan sapi untuk Bandung dan Jabodetabek. (*)