Pati, Mitrapost.com – Perbaikan ruas jalan penghubung Kecamatan Winong menuju Kecamatan Pucakwangi telah selesai. Total panjang seluruhnya mencapai 13 kilometer.
Perbaikan ruas jalan tersebut dilengkapi dengan marka jalan, serta lebih diperlebar dan diaspal ulang untuk memperbaiki kondisi ruas jalan yang sebelumnya rusak parah.
Kepala Seksi (Kasi) Peningkatan Jalan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, menyampaikan bahwa perbaikan ruas jalan Winong – Pucakwangi sebenarnya telah dianggarkan pada 2020. Hanya saja, pada tahun tersebut ada kebijakan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, sehingga baru terealisasi sekarang.
Baca Juga: Bupati Rembang Lantik 97 Pejabat Administrator, Pengawas, dan Pejabat Fungsional
Menurutnya, perbaikan ruas jalan Winong – Pucakwangi dianggarkan sebesar Rp 7,5 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan. Hal ini demi menunjang jalur transportasi pertanian untuk menyokong ketahanan pangan.
“Perbaikan ruas jalan Winong – Pucakwangi dilakukan demi menunjang program ketahanan pangan. Karena jalur tersebut banyak lumbung padi atau sawah-sawah yang mampu mencukupi kebutuhan pangan,” tegas Hasto saat dihubungi Mitrapost.com, belum lama ini.
Perbaikan ruas jalan tersebut dikerjakan oleh DPUTR, dengan pemenang tender PT Larisa Jaya Konstruksi. Tender tersebut sama seperti tender yang mengerjakan ruas jalan Jakenan – Jaken.
Baca Juga: Pelaksanaan Iduladha di Masa Pandemi, Bupati Rembang Masih Tunggu Kebijakan Pusat
Perlu diketahui, ruas Jalan Winong – Pucakwangi merupakan akses utama bagi masyarakat Winong untuk menuju Kota atau pusat kecamatan. Selain itu, jalur tersebut menjadi penghubung antara dua kecamatan tersebut.
Menurut penuturan warga setempat bernama Galuh, perbaikan ruas jalan tersebut berlangsung cukup baik. Meski proses pengerjaannya sering menimbulkan kemacetan, tetapi warga setempat diuntungkan dengan adanya ruas jalan yang semakin lebar dan halus, sehingga memperlancar jalannya transportasi.
“Sebelum ada perbaikan, kondisi ruas jalan tersebut terdapat banyak lubang sehingga menyebabkan kendaraan roda empat harus bergantian untuk melaju. Bahkan sering terjadi kecelakaan gara-gara ketika pasca hujan kondisi permukaan jalan menjadi licin,” pungkas pemuda asal Desa Kebolampang, Winong. (*)
Baca Juga:
- 21 Calon Jamaah Haji dari Pati Meninggal Sebelum Berangkat
- Seleksi Persipa Pati: 17 dari 100 Pendaftar Dinyatakan Lolos
- Minat Nelayan Pati Konversi Solar ke LPG Masih Rendah
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra