Sekolah Tak Kunjung Masuk, Penjualan Seragam Lesu

Rembang, Mitrapost.com – Selama pandemi Covid-19 melanda, sekolah tatap muka terpaksa ditiadakan. Hal itu berimbas pada penjualan seragam sekolah yang turun drastis.

Meskipun sempat ada wacana pemberlakuan sekolah tatap muka, namun hingga saat ini, memasuki tahun ajaran 2021/2022 belum ada sekolah yang buka.

Kondisi pandemi saat ini membuat para penjual seragam sekolah dibayangi kerugian. Betapa tidak, sebelumnya, stok dalam jumlah besar telah lebih dulu diproduksi dengan harapan bisa meraup keuntungan jelang tahun ajaran baru.

Pada kenyataannya harapan manis itu harus buyar. Ketidakpastian soal kapan sekolah tatap muka akan kembali digelar menjadi penyebabnya.

Mahfud, pedagang seragam sekolah di pasar Rembang mengatakan, penurunan omzetnya turun lebih dari 80 persen. Saat ini perharinya hanya laku 2 buah. Sebelum pandemi tokonya dijaga empat karyawan dan sekarang berkurang menjadi satu karyawan.

“Ya kalau pembeli masih ada. Walaupun cuma dua sehari. Kalau sebelum ada pandemi ya ngeri. Pembeli dilayani orang empat saja sampai kuwalahan,” jelasnya, Jumat (9/7/2021).

Sepinya pembeli tersebut mengakibatkan stok seragam sekolah di toko Chia milik Mahfud menumpuk. Mahfud sendiri sudah berjualan seragam sekolah lebih dari 25 tahun di pasar Rembang. Untuk menyiasati agar usahanya tetap berjalan, ia memilih untuk memproduksi celana kolor.

“Sekarang dibantu anak saya produksi celana kolor. Kita pasarkan di online. Alhamdulillah laku banyak,” imbuhnya.

Sepinya pembeli tersebut juga dirasakan Liswati, penjaga toko seragam di pasar Rembang yang lain. Ia menjelaskan aktivitas di tokonya lebih banyak nganggur daripada melayani pembeli. Padahal, sebelumnya ia bisa mengirim pesanan hingga Blora bahkan Tuban dan Bojonegoro.

“Ya semoga sekolahnya segera masuk. Soalnya, biasanya yang pesan seragam itu kan dari sekolah-sekolah. Lah kalau sekolah nggak masuk kan pesanan kosong,” ujarnya.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun akademik 2021/2022 masih belum pasti. Sebelumnya, Mardi, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Rembang menjelaskan, kemungkinan besar masih akan ditunda. Mengingat Rembang sendiri masuk kategori zona merah. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati